Dahsyatnya Infak di Bulan Ramadhan
Oleh: Zeinal Arifin, Lc.Infak adalah salah satu bentuk amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Sebab, infak dan sedekah memiliki dampak yang sangat luas, tidak hanya menjadi ibadah yang mengalirkan pahala, tapi juga memiliki dampak sosial dan ekonomi yang sangat menakjubkan.
Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 261:
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
“Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai terdapat seratus biji. Demikianlah Allah melipatgandakan bagi siapa saja yang Dia kehendaki.”
Ayat ini menggambarkan betapa dahsyatnya pahala bagi orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah. Infak yang dilakukan dengan niat yang ikhlas dan tanpa mengungkit-ungkit pemberiannya, akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda, seperti pohon yang berbuah lebat. Satu berbanding tujuhratus! Ini menunjukkan bahwa infak tidak hanya sekedar membantu orang lain, tetapi pada hakikatnya merupakan investasi pahala yang sangat menguntungkan di akhirat kelak.
Senada dengan itu, hadits-hadits Rasulullah banyak yang memuat narasi keutamaan berindak. Misalnya, orang berinfak akan mendapatkan doa malaikat. “Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun (datang) dua malaikat kepadanya lalu salah satunya berkata: "Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya", sedangkan yang satunya lagi berkata: "Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya (bakhil)”. (HR. Bukhari)
Benarlah apa yang dikatakan para ulama, “engkau lebih membutuhkan orang miskin, daripada orang miskin membutuhkanmu. Engkau menyelamatkan dunia mereka, dan mereka menyelamatkan akhiratmu.”
Keutamaan Infak di Bulan Ramadhan
Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan keberkahan. Bulan suci ini tidak hanya menjadi momentum untuk memperbanyak ibadah mahdhah, seperti puasa, shalat malam, dan membaca Al-Qur'an, tetapi juga menjadi waktu yang sangat tepat untuk ibadah sosial seperti berinfak dan bersedekah.
Infak dan sedekah memiliki kedudukan yang sangat luhur di bulan Ramadhan. Jika di bulan-bulan lain, infak dan sedekah kita ditawar 700 kali lipat oleh Allah, maka di Bulan Ramadhan tentu jauh berlipat ganda. Sebab itulah ketika Rasulullah ditanya sedekah apa yang paling utama? Beliau menjawab, “Sedekah di bulan Ramadhan.” (HR. Tirmidzi)
Mengapa infak Ramadhan begitu istimewa? Setidaknya ada beberapa alasan:
Pertama, karena semua amal saleh yang dikerjakan di bulan-bulan istimewa akan dilipatgandakan pahalanya.
Kedua, sebagai bentuk meneladani sifat-sifat Allah, dimana Allah begitu pemurah di bulan Ramadhan terhadap hamba-hamba-Nya dnegan memberikan begitu banyak pahala dan ampunan. Maka, kita pun meneladaninya dengan menjadi pribadi yang pemurah di bulan ini dengan infak dan sedekah.
Ketiga, infak di bulan Ramadhan berpeluang mendapatkan keistimewaan lain selain pahala infak. Misalnya, pahala berpuasa, sebagaimana hadits Rasulullah tentang keutamaan memberikan berbuka.
Keempat, infak sedekah bisa menjadi penyempurna kekurangan yang ada dalam ibadah puasa.
Kelima, bulan Ramadhan dan idul Fitri seharusnya menjadi bulan yang membahagiakan semua muslim. Sebab itu, alangkah istimewanya jika infak sedekah kita mampu mengukir senyum orang-orang membutuhkan pada hari-hari tersebut.
Bentuk-bentuk Infak Sedekah di Bulan Ramadhan
Ada banyak ragam infak sedekah yang bisa ditunaikan di Bulan Ramadhan, baik yang saifat wajib maupun sunnah, diantaranya:
1. Memberi bukaan untuk orang yang berpuasa
"Siapa yang memberi makan untuk orang yang berpuasa, maka dia akan mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa itu." (HR. Tirmidzi)
Termasuk di dalamnya memberikan santapan sahur dan hal-hal uyang diperlukan kaum muslimin saat beri'tikaf.
2. Membantu menyelesaikan hajat sesama muslim
“Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai dari pada beri'tikaf di masjid ini, yaitu Masjid Nabawi selama satu bulan.” (HR. Thabrani)
3. Zakat Fitrah
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang berpuasa dari bersenda gurau dan kata-kata keji, dan juga untuk memberi makan orang miskin.” (HR. Abu Daud)
Bahkan, banyak diantara kaum muslimin yang membayarkan zakat mal-nya di bulan Ramadhan dengan harapan semakin tinggi nilainya di sisi Allah.
Teladan Infak dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
Rasulullah merupakan contoh sempurna dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam hal berinfak. Dari Jabir bin Abdillah ia berkata: Tidak pernah sama sekali Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dimintai sesuatu lalu beliau berkata, "Tidak". (HR. Muslim). Demikianlah Rasulullah di bulan selain Ramadhan. Adapun di bulan Ramadhan, beliau semakin dermawan lagi hingga diumpamakan dengan angin yang berhembus. Dalam hadits Ibnu Abbas disebutkan:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ جِبْرِيلُ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan, dan beliau bertambah kedermawanannya di bulan Ramadlan ketika bertemu dengan malaikat Jibril, dan Jibril menemui beliau di setiap malam bulan Ramadlan untuk mudarosah (mempelajari) Al Qur’an” (HR Al Bukhari).
Penutup
Infak di bulan Ramadhan adalah amalan yang sangat mulia dan penuh berkah. Selain mengalirkan pahala yang luar biasa, infak sedekah juga membantu mewujudkan kebahagiaan sesama.